Selasa, 03 Februari 2009

JANGAN KUATIR HARI ESOK

Matius 6:34
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 28; Matius 28; Keluaran 5-6

Seorang dosen sedang memberi kuliah tentang manajemen stres. Dia mengangkat segelas air dan bertanya kepada mahasiswanya, "Seberapa berat Anda kira segelas air ini?" Para mahasiswa pun menjawab beragam, ada yang 20 gram sampai 500 gram. Sang dosen menjawabnya, "Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama Anda memegangnya. Jika saya memegangnya selama satu menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama satu jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama satu hari penuh, mungkin Anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, bebannya akan semakin berat. Hal terbaik yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi."

Seringkali tanpa disengaja kita membawa beban hidup kita terus-menerus. Akibatnya, setiap hari kita cenderung merasa susah, kuatir, bahkan stres karena beban-beban itu rasanya menekan kita. Beban itu pun akan semakin berat karena kita cenderung mengkuatirkan hari-hari esok. Firman Tuhan mengingatkan kita untuk tidak menanggung kesusahan hari esok, kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Bahkan Tuhan sendiri meminta kita untuk menyerahkan segala beban yang kita tanggung kepada-Nya.

Cara memecahkan masalah adalah bukan dengan mempersoalkannya, tetapi bagaimana menyelesaikannya.

Sources :jawaban.com

3 komentar:

  1. TErima kasih kak Sabarati , setelah membaca ini saa jadi tenang :) dan sukacita ada dalam hati saya :)

    BalasHapus
  2. Hmmm............
    Sudah terlalu sering sy dengar khotbah ttg kekuatiran, tp analogi yg diangkat dlm renungan diatas adalah sebuah paradigma baru ttg kekuatiran.
    Mari.... kt sesama saudara seiman terus saling membantu utk membangun iman sesama.
    Thx. GBU.

    BalasHapus
  3. Hmmm............
    Betul sekali, analogi yg diangkat sangat sederhana tp mengena, Ayo,,, mari kita saling bergandengan tangan untuk pelebaran Kerajaan Allah di muka bumi. Thx. GBU.

    BalasHapus