Kamis, 27 November 2008

LUTUT yang RAPUH

Kamis, 27 November 2008
Mazmur 116:1-19
LUTUT YANG RAPUH
Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya
(Mazmur 116:2)

Mari kita simak kehidupan Margaret yang pantang menyerah. Lebih dari 90 tahun pengalaman iman telah menjadi harta pusakanya, namun ternyata ia tidak berhenti sampai di situ saja. Ia mengalami berbagai penderitaan fisik yang biasa mewarnai kehidupan orang-orang di usia senja, dan meski tubuhnya sudah terlalu lemah untuk berjalan, Margaret tidak menghentikan pelayanannya.
Meskipun kelemahan fisik makin terasa, pendengaran makin berkurang, dan tubuh makin sulit digerakkan, Margaret melakukan sebuah pelayanan yang mampu menjangkau banyak orang jauh di balik dinding rumah jompo tempat ia tinggal. Setiap hari, setiap kali selama beberapa jam, ia duduk di kursinya dengan setumpuk kartu doa dan berdoa dengan tekun bagi para utusan Injil. Kadang-kadang, ia memaksa tubuhnya yang lemah untuk berlutut, dengan lututnya yang rapuh, di samping tempat tidurnya dan berbicara kepada Allah.
Margaret tidak memiliki apa-apa selain doa yang dipersembahkan kepada Tuhan. Apa yang dilakukannya menjadi inti jawaban dari pertanyaan yang terdapat dalam Mazmur 116:12, "Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku?" Ayat 13 menjawab, "Aku akan...menyerukan nama TUHAN."
Margaret memberi teladan tentang hidup yang terpelihara dalam kasih, anugerah, dan kemurahan Allah. Meski menghadapi kelemahan fisik yang semakin berat, ia tetap kuat secara rohani sampai akhir hidupnya. Milikilah semangat dan dedikasi seperti Margaret--berapa pun usia Anda! - JB

LASKAR KRISTUS BERJUANG PALING HEBAT DENGAN LUTUT MEREKA

(Sources:kidung.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar